REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dualisme kepemimpinan dalam organisasi
sepakbola Indonesia mengundang keprihatinan pemerintah. Menteri
Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan, pemerintah hanya mengakui satu kepengurusan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah nahkoda Djohar Arifin.
Adapun
Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) yang dipimpin La Nyalla
Mattalitti, bukan organisasi yang memiliki wewenang mengurus kompetisi
sepakbola Indonesia. Sehingga, imbuh Agung, tidak berwenang menggelar
kompetisi atau mengaku sebagai pemegang otoritas PSSI yang sah.
"Pemerintah
tak bisa ikut campur dualisme kepemimpinan di PSSI. Tapi pemerintah,
seperti yang diucapkan Menpora (Andi Mallarangeng) hanya mengakui Pak
Djohar," ujar Agung saat pers konference di kantornya, Rabu (21/3)
petang.
Karena itu, pihaknya meminta organisasi sepakbola dunia,
FIFA segera turun tangan untuk menyelesaikan kasus itu. Pasalnya,
pemerintah tidak bisa ikut campur dalam menengahi dualisme kepemimpinan
PSSI. Karena jika sampai terlibat intervensi, maka PSSI bisa dihukum
FIFA dan kompetisi sepak bola Indonesia bakal dilarang.
Karena
itu, pihaknya menyeru kepada pengurus PSSI agar lebih menyelesaikan
persoalan tersebut. Sehingga ke depannya energinya dapat difokuskan
untuk pembinaan pesepakbola muda daripada sibuk bertengkar. Agung
berharap dualisme kompetisi, yakni Liga Prima Indonesia (LPI) dan Liga
Super Indonesia (LSI) diakhiri dan dilebur jadi satu.
Sehingga
semua pemain terbaik di kompetisi liga dapat bergabung untuk membela
timnas Indonesia berlaga di kompetisi internasional. Dia berharap, tidak
ada lagi pemain yang tidak bisa bergabung dengan timnas gara-gara
terbentur aturan mengikuti kompetisi yang tidak diakui PSSI. Sehingga
pemain yang dipanggil PSSI bukan yang terbaik dan mengakibatkan
Indonesia kalah 10 gol dari Bahrain dalam Piala Asia.
"Kemasukan
10 gol itu sangat memprihatinkan, PSSI harus kembali bersatu. PSSI harus
dikenal prestasi pemainnya, bukan tampilan pengurusnya," kritik
politisi Partai Golkar tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
-
Paku bumi itulah yang sering kita katakan sebagai tiang pancang,ternyata mempunyai manfaat yang sangat luar biasa,bagi perkembangan pemb...
-
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Perlu diketahui bahwa Indonesia memiliki sumber potensi hutan yang tidak sedikit, sekitar 4.000 leb...
-
Semua orang pasti pernah mengalaminya, tapi taukah anda apa yang sudah anda lakukan untuk menyelesaikannya. Aku pernah banyak me...
-
Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya g...
-
Berawal dari kondisi di lapangan yang meminta kami untuk segera menyediakan jembatan sementara (temporary bridge) untuk akses selama masa ...
-
http://www.ilmusipil.com/kontraktor-membuat-site-instalation-proyek-gedung
-
http://www.ilmusipil.com/plafond-gypsum-tidak-tahan-terhadap-kebocoran-air-hujan
-
http://www.ilmusipil.com/jenis-alat-berat-untuk-proyek-bangunan
-
Peraslah jeruk, hasilnya pasti sari jeruk. Peraslah mangga, pun hasilnya sari mangga. Tak mungkin apa yang kita peras, has...
-
blog ni belum 100% jadi,mohon kesabaran dan partisipasi dari seluruh pengguna dumay :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar